Relevansi Konsep Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di Era Society 5.0
DOI:
https://doi.org/10.36418/syntaximperatif.v5i4.484Abstract
Indonesia, dengan keberagaman suku dan budaya, menghadapi tantangan besar di era globalisasi yang mengancam identitas dan nilai-nilai tradisional, terutama di kalangan generasi muda. Pengaruh budaya asing dan perkembangan teknologi sering kali menyebabkan masyarakat meninggalkan kearifan lokal demi modernitas. Kearifan lokal Sunda, yang tercermin dalam konsep Silih Asih, Asah, dan Asuh, menawarkan panduan berharga untuk menjaga karakter dan identitas budaya bangsa. Silih Asih menekankan pentingnya kasih sayang dan empati dalam hubungan sosial, Silih Asah mendorong saling mencerdaskan dan berbagi pengetahuan, sementara Silih Asuh menekankan pentingnya bimbingan dalam kehidupan. Konsep-konsep ini tetap relevan di era 5.0. Implementasi kearifan local dalam pendidikan dapat membantu membentuk generasi muda yang tangguh, berempati, dan adaptif di tengah tantangan global. Dengan demikian, pendidikan karakter berbasis kearifan lokal seperti Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh sangat penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan emosional yang kuat. Melalui pendekatan ini, Indonesia dapat mempertahankan identitas budayanya sambil tetap beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Noni Mulyani, Dedi Koswara, Danan Darajat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.