Efektivitas Pembekalan Kosakata Harian terhadap Kemampuan Berbicara Santri
Penelitian di Kelas 8 Tsanawiyah Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.36418/syntaximperatif.v5i5.523Abstract
Pesantren Persis 67 Benda adalah sebuah pesantren yang mengharuskan seluruh santrinya mondok, sehingga diperlukan penangan khusus dalam program kepondokan yang salah satunya adalah program bahasa. Program bahasa dibentuk dengan tujuan untuk menumbuhkan, memotivasi, dan meningkatkan keterampilan berbicara santi dengan bahasa Arab sehingga mereka bisa berinteraksi dengan temannya dengan menggunakan bahasa Arab. Kondisi keterampilan berbicara santi di pesantren persis 67 benda sangat rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi dan juga yang terpenting adalah kuantitas mufradat yang mereka kuasai sehingga mereka mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pembekalan kosakata harian terhadap kemampuan berbicara santi. Kemampuan berbicara merupakan aspek penting dalam pembelajaran bahasa, yang berkontribusi pada keterampilan komunikasi santi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan melibatkan dua kelompok santi: kelompok eksperimen yang menerima pembekalan kosakata harian dan kelompok kontrol yang tidak menerima pembekalan. Data dikumpulkan melalui tes berbicara sebelum dan sesudah perlakuan, serta kuesioner untuk mengukur pemahaman santi terhadap kosakata yang diajarkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dalam kemampuan berbicara dibandingkan dengan kelompok kontrol. Temuan ini mengindikasikan bahwa pembekalan kosakata harian tidak hanya meningkatkan jumlah kosakata yang dikuasai santi, tetapi juga kemampuan mereka dalam menggunakan kosakata tersebut secara efektif dalam komunikasi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan metode pembekalan kosakata yang terstruktur dalam kurikulum pembelajaran bahasa untuk meningkatkan keterampilan berbicara santi secara berkelanjutan. Oleh karenanya penulis sebagai Pembina bahasa berinisiatif untuk membakali santri dengan mufradat baru 10 menit sebelum bel masuk, kegiatan ini dinamai tazwidul mufradat. Diharapkan dengan kegiata rutin di pagi hari ini bias meningkatkan kemampuan berbicara santri di pesantren ini
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fitri Nurhayati, Irpan Hilmi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.