Implementation of Diversion Policy for Children Who Commit Criminal Offenses
An Analysis of Effectiveness and Benefits for Children
DOI:
https://doi.org/10.54543/syntaximperatif.v6i3.732Keywords:
Children, Diversion, Legal Protection, Restorative JusticeAbstract
The ordinary legal process for children who commit crimes has some negative impacts on the child's growth and development, especially if the child has to serve a prison sentence. Therefore, the juvenile criminal justice process must prioritize the principle of restorative justice, namely by involving the perpetrator, victim, family of the perpetrator/victim, and other related parties to jointly seek a fair settlement by emphasizing restoration to the original state, and not retribution. This research aims to examine the legal policy of diversion for children who commit criminal acts and to examine in depth the benefits of diversion to legal justice for children. The type of research used is normative juridical with a descriptive-analytical approach, discussing existing legal symptoms and problems and testing them based on laws regulations, and legal norms. The results of this study show that diversion is a form of legal protection that protects the psychological, social, and mental condition of children because, through diversion, children who commit crimes can avoid the legal process by upholding restorative justice. The legal basis for diversion is regulated starting from the law, Sema, and SKB. The benefits of diversion to legal justice and benefits for children include: children do not have to comply with formal legal procedures and are not detained/imprisoned, protect children's psychological and social conditions, and anticipate the recurrence of criminal acts by children in the future.
References
Anik Iftitah, E. Y. (2023). Pertanggungjawaban Hukum Anak Dalam Pelaku Tindak Pidana Berat: Pendekatan, Dampak, Dan Implikasi Dalam Sistem Peradilan Anak. Jurnal Ilmu Hukum dan Tata Negara, 1(2). https://doi.org/https://doi.org/10.55606/birokrasi.v1i2.592
Bambang Satriya. (2011). Anak Membutuhkan Penegak Hukum Humanis. Jurnal Konstitusi, 8(5), 649–673.
Denadin, S. A., Najemi, A., & Arfa, N. (2021). Pendekatan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). PAMPAS: Journal Of Criminal, 2(2), 29–45. https://doi.org/https://doi.org/10.22437/pampas.v2i2.13714
DS.Dewi, F. (2011). Mediasi Penal: Penerapan Restorative Justice di Pengadilan Anak Indonesia. Indie Pre Publishing.
Faqurais, Y. (2021). Efek Buruk Hukuman Penjara Pada Anak (Sudi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas Ii Bandar Lampung). Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(2), 212–220. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31604/jips.v8i2.2021.212-220
Fardian, R. T. (2002). Pemenuhan Hak Anak Yang Berhadapan (Berkonflik) Dengan Hukum Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 2(73). https://doi.org/https://doi.org/10.24198/jkrk.v2i1.27043
Gultom, M., & Sumayyah, D. (2014). Perlindungan hukum terhadap anak dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia.
Inderasari, O. P. (2022). Realitas Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam Institusi Total di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Mataram. Resiprokal, 4(1), 40–64. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/resiprokal.v4i1.120
Irawati, A. C. (2021). Tindak Pidana Oleh Anak: Suatu Kajian Dan Analisis Pelaksanaan Diversi Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak. Jurnal Ilmiah Dunia Hukum, 5(2), 84–98. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.56444/jidh.v0i0.1929
Krisnalita, L. Y. (2019). Diversi pada Tindak Pidana yang Dilakukan oleh Anak. Bina Mulia Hukum, 8(1), 93–106. https://doi.org/https://doi.org/10.37893/jbh.v8i1.342
Muhammad Rosikhu, O. S. M. (2023). Keadilan Restorative Justice dalam Sistem Peradilan Pidana Anak. Jurnal Kolaboratif Sains, 6(7), 605–611. https://doi.org/https://doi.org/10.56338/jks.v6i7.3712
Ndruru, K. (2022). Kendala Dalam Penerapan Diversi Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pencurian. Jurnal Panah Hukum, 1(September), 164–177.
Rampengan, G. E. B. (2024). Perlindungan Hukum Terhadap Kesehatan Mental Anak Atas Hukuman Mati Yang Dijatuhkan Pada Orang Tuanya Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Jurnal Fakultas Hukum UNSRAT, 13(4), 1–12.
Rodliyah. (2019). Perlindungan Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum ( Abh ) Diversion As Legal Protection Towards. Jurnal Lus: Kajian Hukum dan Keadilan, 7(1), 182–194. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29303/ius.v7i1.847
Simanjuntak, E. W. (2021). Peran Hakim Terhadap Penerapan Diversi Sebagai Upaya Menciptakan Restoratif Justice Dalam Tindak Pidana Ana. Luris Studia: Jurnal Kajian Hukum, 2(2), 310–321. https://doi.org/https://doi.org/10.55357/is.v2i2.141
Suharto, G. R. (2015). Restorative Justice Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Lex Crimen, 1(1), 35–45.
Supramono, G. (2017). Hukum Acara Pengadilan Anak. Djambatan.
Susanti, H. (2017). Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia dan Tinjauannya Menurut Hukum Islam. Legitimasi, 6(2), 177–196. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/legitimasi.v6i2.3954
Syahadat, A. M., Fathonah, R., & Monica, D. R. (2024). Implementasi Diversi terhadap Anak sebagai Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan. Aktivisme : Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia, 1(4), 121–136. https://doi.org/https://doi.org/10.62383/aktivisme.v1i4.561
Thoriq, M. (2024). Hambatan dalam Pelaksanaan Diversi Terhadap Anak Berkonflik dengan Hukum di Pengadilan Negeri Binjai. Cendekia: Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora, 2(1), 398. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.10450216
Triono Eddy, Agustina, S. P. (2025). Ecological Crisis and Human Security : A Legal Analysis of the Exploitation of the Sei Ular River. Khazanah Hukum, 7(2), 140–155. https://doi.org/10.15575/kh.v7i2.
Uty, P., Loppies, V., Rina, E., Toule, M., Wadjo, H. Z., & Pattimura, H. U. (2024). Pemenuhan Hak Anak Pidana Pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Pamali: Pattimura Magister Law Review, 4(1), 37–53. https://doi.org/10.47268/pamali.v4i1.1405
Wahyudi, T. S., & Kushartono, T. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Yang Menjadi Korban Perlakuan Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jurnal Dialektika Hukum, 2(1), 57–82. https://doi.org/10.36859/jdh.v2i1.510
Wicaksono, A. H. (2015). Kebijakan Pelaksanaan Diversi Sebagai Perlindungan Bagi Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Pada Tingkat Penuntutan Di Kejaksaan Negeri Kudus. Jurnal Law Reform, 11(1), 12–42. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/lr.v11i1.15752
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Imanuel Saragih, Andry Syafrizal Tanjung, Redyanto Sidi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
