Makna Kata Tanya Pada As-Sab’u Ath-Thiwal dalam Alquran

Authors

  • Agung Mulyadin Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Persis, Bandung, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54543/syntaximperatif.v6i4.815

Keywords:

istifhām, retorika Arab,, as-sab'u ath-thiwal, balaghah, analisis linguistik

Abstract

Ungkapan istifhām (kata tanya) dalam Alquran tidak selalu bermakna literal, melainkan kerap memikul fungsi retoris yang implisit. Artikel ini menelaah makna kata tanya pada tujuh surah panjang (as-sab’u ath-thiwal) untuk memetakan ragam bentuk dan fungsi implisitnya dalam perspektif balaghah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka dan analisis konten atas seluruh ayat yang berpola tanya pada Al-Baqarah, Āli ‘Imrān, An-Nisā’, Al-Mā’idah, Al-An‘ām, Al-A‘rāf, dan At-Taubah. Data dianalisis secara deskriptif-analitik dengan dukungan literatur balaghah dan tafsir. Hasil kajian menunjukkan bahwa kata tanya memuat spektrum fungsi retoris, antara lain: al-amr (perintah), an-nahy (larangan), an-nafy (peniadaan), al-inkār (pengingkaran), at-ta‘ajjub (keheranan), at-taswiyah (penyerupaan), al-istib‘ād (pengingkaran/anggap jauh), at-taqrīr (ketetapan), at-tahwīl (penegasan yang menakutkan), at-taswīq/taswīq? (motivasional), al-wa‘īd (ancaman), al-istibṭā’ (menganggap lambat), at-tanbīh (peringatan), at-taḥqīr (celaan), dan at-ta‘ẓīm (pengagungan). Variasi fungsi tersebut tersebar lintas surah dan konteks, sehingga pemaknaan istifhām menuntut pembacaan kontekstual, bukan sekadar terjemahan tekstual. Kesimpulannya, pemahaman kaidah istifhām dalam balaghah penting untuk mengungkap makna implisit ayat-ayat tanya pada as-sab’u ath-thiwal serta meningkatkan ketepatan tafsir dan pengajaran Alquran

References

Abd, A. Y. (2025). The semantic Grammatical Study About How in The Holy Quran. Al-Irfan: Journal of Arabic Literature and Islamic Studies, 8(1), 269–299.

Al-Qurtubi, A. A. (2006). Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an. Darul Kutub al-Ilmiyyah.

Al-Zamakhsyari. (1998). Al-Kashshaf ’an Haqa’iq Ghawamid al-Tanzil. Darul Kutub al-Ilmiyyah.

Ar-Razi, F. (1999). Mafatih al-Ghaib. Darul Kutub al-Ilmiyyah.

Dimyathi, A. (2018). as-Syamil fi Balaghah al-Quran. Juz.

Fauzi, M. (2011). Pragmatik dan ilmu al-ma’aniy: Persinggungan ontologik dan epistemologi. UIN-Maliki Press.

Gul, M. A., & Ahmed, M. R. (2024). Interpreting Quranic Rhetorical Questions As Indirect Speech Acts: Part-I. Migration Letters, 21(S11), 264–272.

Iskandar, A. (2024a). Kayfa Tutqinu al-Balaghah. Dar Elollaa.

Iskandar, A. (2024b). Kayfa Tutqinu al-Nahwa. Dar Elollaa.

Marhaban, M., Khalid, R., & Kasim, A. (2018). Uslub Al-Insya Dalam Qs. Al-Maidah (Kajian Analisis Balagah). Jurnal Diskursus Islam, 6(3), 562–578.

Nurdiyanto, A. (2016). Istifham Dalam Al-Qur’an: Studi Analisa Balaghah. El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 4(1), 39–52.

Shihab, M. Q. (1944). Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an/M. Quraish Shihab.

Downloads

Published

2025-09-30

How to Cite

Mulyadin, A. (2025). Makna Kata Tanya Pada As-Sab’u Ath-Thiwal dalam Alquran. JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 6(4), 1037–1045. https://doi.org/10.54543/syntaximperatif.v6i4.815

Citation Check

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.