Analisis Implementasi Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting dalam Capaian SDGS di Indonesia
Studi Kasus di Kabupaten Karawang
DOI:
https://doi.org/10.54543/syntaximperatif.v6i3.757Keywords:
Stunting, Implementasi Kebijakan, SDGs, Kesehatan MasyarakatAbstract
Penurunan angka stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia yang selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Karawang sebagai bagian dari strategi nasional, serta mengevaluasi kontribusinya terhadap pencapaian target SDGs di tingkat lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi terhadap kebijakan dan program lintas sektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan di Kabupaten Karawang telah mencakup intervensi spesifik dan sensitif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, serta masyarakat. Namun demikian, terdapat tantangan dalam hal koordinasi lintas sektor, ketersediaan data yang valid, dan keberlanjutan pendanaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun telah terjadi progres signifikan, optimalisasi pelaksanaan program percepatan penurunan stunting masih diperlukan agar target SDGs 2030 dapat tercapai. Rekomendasi yang diajukan meliputi penguatan kapasitas kelembagaan, integrasi data lintas sektor, dan peningkatan partisipasi masyarakat secara berkelanjutan.
References
Bloem, M. W., de Pee, S., Le Hop, T., Khan, N. C., Laillou, A., Minarto, Moench-Pfanner, R., Soekarjo, D., Soekirman, & Solon, J. A. (2013). Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: Lessons from the ASEAN countries workshop. Food and Nutrition Bulletin, 34(2_suppl1), S8–S16.
Creswell, J. W. (2021a). A concise introduction to mixed methods research. SAGE publications.
Creswell, J. W. (2021b). A concise introduction to mixed methods research. SAGE publications.
Crookston, B. T., Penny, M. E., Alder, S. C., Dickerson, T. T., Merrill, R. M., Stanford, J. B., Porucznik, C. A., & Dearden, K. A. (2010). Children Who Recover from Early Stunting and Children Who Are Not Stunted Demonstrate Similar Levels of Cognition. The Journal of Nutrition, 140(11), 1996–2001. https://doi.org/10.3945/jn.109.118927
Hardianto, H. N. (2022). Implementasi Kebijakan Penanganan Stunting di Kabupaten Bandung Tahun 2021.
Hoffman, D. J., Sawaya, A. L., Verreschi, I., Tucker, K. L., & Roberts, S. B. (2000). Why are nutritionally stunted children at increased risk of obesity? Studies of metabolic rate and fat oxidation in shantytown children from Sao Paulo, Brazil. The American Journal of Clinical Nutrition, 72(3), 702–707.
Kementerian PPN/Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten/Kota.
Kusharisupeni, K. (2002). Peran Status Kelahiran Terhadap Stunting Pada Bayi: Sebuah Studi Prospektif. Jurnal Kedokteran Trisakti, 21(3), 73–80.
Lewit, E. M., & Kerrebrock, N. (1997). Population-based growth stunting. The Future of Children, 149–156.
Moleong, L. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung. Malayu.
Mucha, N. (2012). Implementing nutrition-sensitive development: reaching consensus. Briefing Paper, 10.
Nations, U., & Unicef, F. (2013). Improving Child Nutrition The Achievable Imperative For Global Progress. New York.
Natsir, M. (2023). Evaluasi Kebijakan Program Percepatan Penurunan Stunting Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. . Governance: Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik, 13(1).
Organization, W. H. (2010). Nutrition Landscape Information System ( NLIS) country profile indicators: interpretation guide. World Health Organization.
Picauly, I., & Toy, S. M. (2013). Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(1), 55–62.
Putri, S. Y. (2021). Implementasi Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) Pada Kasus Stunting Di Indonesia. Jurnal PIR: Power in International Relations, 5(2), 163–174.
Reni Eka Septiani. (2002). ANALISIS PENGARUH MAKROEKONOMI DAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP STUNTING ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Universitas Sebelas Maret.
Shauma, N. U., & Purbaningrum, D. G. (2022). Implementasi kebijakan percepatan pencegahan stunting terintegrasi. Jurnal Kebijakan Publik, 13(2), 200–207.
Sunaryo, D. R., Candradewini, C., & Arifianti, R. (2021). Implementasi kebijakan percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Bandung. Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik, 4(4), 205–213.
Timæus, I. M. (2012). Stunting and obesity in childhood: a reassessment using longitudinal data from South Africa. International Journal of Epidemiology, 41(3), 764–772.
Umeta, M., West, C. E., Verhoef, H., Haidar, J., & Hautvast, J. G. A. J. (2003). Factors associated with stunting in infants aged 5–11 months in the Dodota-Sire District, rural Ethiopia. The Journal of Nutrition, 133(4), 1064–1069.
Walker, S. P., Chang, S. M., Powell, C. A., Simonoff, E., & Grantham-McGregor, S. M. (2007). Early childhood stunting is associated with poor psychological functioning in late adolescence and effects are reduced by psychosocial stimulation. The Journal of Nutrition, 137(11), 2464–2469.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Hafidh Fadhlurrohman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.